Kamis, 09 November 2017

Membangun generasi

”PENGARUH ILMU DALAM MEMBANGUN GENERASI”

Rasanya tak habis-habisnya kita mesti bersyukur kepada Allah karena dari limpahan rahmat dan karunianya kita masih dalam keadaan sehat walafiyat.
Sanjungan salawat kita sampaikan kepada baginda Rasul, ujung tombak pembawa pelita kehidupan.
Hadirin yang saya hormati.
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk mengetengahkan ceramah yang berjudul.
Pengaruh Ilmu Dalam Membangun Generasi
Hadirin yang saya hormati.
Ilmu telah menjadikan perbincangan dari waktu kewaktu, bahkan ilmu telah menjadikan simbol kejayaan dan kemajuan suatu bangsa. Hampir tak ada suatu bangsa dinilai maju kecuali disana ada ketinggian ilmu. hingga hampirmenjadi kesepakatan setiap bangsa, bila ingin maju harus berkiblat pada negeri yang tinggi ilmunya.
Jadi bangku-bangku ekolah diduktrin dengan kurikulum negara maju. Tapi sayang, sikap ambisi meraup dan mengimport ilmu ini berlaku hanya pada masalah duniawi. Bahkan pikiran sebagian besar kaum muslimin pun tak jauh beda dengan kaum sekuler. Yang lebih memprihatinkan lagi, sebagian Da’i mempertentangkan tentang cap intelektual muslim justru menuding kolot kepada orang yang tekung mempelajari agamanya karena terfitrah oleh kilau dunia. Bukankah kita pernah mendengar wasiat Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib Radiallahu anhu.
Dunia akan pergi berlalu, dan akhirat akan datang menjelang dan keduanya mempunyai anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini hanya ada amal tanpa hisab (perhitungan) dan besok hanya ada hisab (perhitungan) tanpa amal.
Akankah kita membekali diri kita begaikan sibuta ditengah rimba belantara tak tahu apa yang akan menimpanya. Padahal bahaya itu suatu kepastian yang telah tersedia.
Kaum muslimin dan muslimat rahimah kumullah.
Akankah kita bergeliman dalam kebodohan padahal kebodohan itu lambang kejumudan. lalu tidakkah kita ingin sukses dan jaya di negeri akhirat nanti. lalu apa yang menghalangi kita untuk segera meraup ilmu agama, sebagaimana kita berambisi meraup ketinggian ilmu dunia karena tergambar suksesnya masa dean kita.
Kita sadar bahwa pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik. Begitu pulasebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya.
Jika kita memperhatikan kondisi pada akhir-akhir ini. jelas terlihat adanya gejala krisis moral di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi komsumsi kita setiap hari di surat kabar, dan televisi. Perzinhan, aborsi dan kasus kecanduan nerkobah menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi muda, selain itu arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, sepeerti mode/gaya hidup orang Barat telah diadopsi tanpa (filter) dan dijadikan sebagai satu kebiasaan dan kebanggaan. Betapa banyak generasi kita yang memiliki titel diusia muda, menguasai perkembangan ilmu yang begitu canggih seperti, komputer, Kimia, Fisika, matematika, dan masih banyak lagi, ta[pi sayang seribu sayang ilmu tentang agama dalam persoalan biasa saja seperti mandi wajib, bahkan yang membatalkan wudhu seperti najis-najis dan sebagainya sama sekali mereka tidak mengetahuiinya. Nauzubillah Minzalik.
Hadirin kaum muslimin dan muslimat yang dfimuliakan oleh Allah.
Fenomena ini hendaknya dijadikan bahan renungan bagi kita apakah selama ibni kita menjaga diri, keluarga dan masyarakat disekitar kita agar terkena dampak krisis moral ataukah selama ini kita lupa dan melahirkannya padahal jelas bahwa Allah memberikan perintah kepada kita dalam firmannya:
Artinya:
Hai orang-orang yang berimabn, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim:6).
Kita harus mewaspadai gejala ini. Sebab jika tidak, akan menimbulkan dampak buruk bagi generasi yang akan datang, kita bisa membayangkan seperti apa jedinya generasi yang akan datang jika generasi sekarang seperti ini, dan inilah yang Allah gambarkan sebagai generasi buruk, suatu generasi yang akan membawa pada kehancuran dan ksesatan. Allah berfirman dalam Q.S.Maryam ayat 59 yang artinya:
”Maka datanglah sesudah mereka, penganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan memenuhi kesesatan. Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa ada dua karater utama generasi yang buruk yaitu (menyia-nyiakan shalat) dan (memperturutkan hawa nafsu). Shalat merupakan amalan utama yang akan mempengaruhi perbuatan yang lain. Dan secara psikologis orang yang selalu melaksanakan shalat dengan baik. Akan mempunyai pertahanan dari perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar, hal ini karena jalannya ikatan batin yang kuat antara hamba dan Rabnya.
Firman Allah:
Artinya:
”Sesunguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (At-Ankabut:45).
Kemudian masalah memperturutkan hawa nafsu, kemana hawa nafsunya condong kesitulah ia berjalan. generasi seperti ini tidak memperhatikan apakah yang dia lakukan halal atau haram, dosa tau berpahala yang terpenting bagi mereka tercapai semua yang diinginkannya dalam hal berpakaianpun yang terpenting ialah mode trendi. Tidak peduli apakah pakaian itu menutupi aurat atau malah mempertontongkan aurat. Generasi seperti ini hanya akan membawa kesesatan hidup di dunia dan di akhirat (نعوذ بالله). Olehnya itu hadirin yang dimuliakan oleh Allah, persiapan pembentukan generasi yang akan datang mutlak suatu keharusan yang tidak bisa dibantah lagi, sehingga perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Baik yang berkaitan dengan akidah, pendidikannya, muamalahnya juga yang berkaitan dengan ahlaknya, sehingga pergantian genrasi yang berlangsung mengahasilkan generasi baru yang lebih baik dari pada generasi sebelukmya.
Jadi sebagai kesimpulan bahwa:
1.      Problem yang terbesar dikalangan ummat ini adalah Al-Jahl biddin, bodoh tentang agamanya.
2.      Tidak akan terangkat derajat ummat ini menuju sebuah kejayaan kecuali harus bengkit dan menggali ilmu agama secara benar.
Demikian ceramah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal Alamin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar