”PENGARUH ILMU
DALAM MEMBANGUN GENERASI”
Rasanya tak habis-habisnya kita
mesti bersyukur kepada Allah karena dari limpahan rahmat dan karunianya kita
masih dalam keadaan sehat walafiyat.
Sanjungan
salawat kita sampaikan kepada baginda Rasul, ujung tombak pembawa pelita
kehidupan.
Hadirin yang
saya hormati.
Pada kesempatan
ini izinkan saya untuk mengetengahkan ceramah yang berjudul.
”Pengaruh
Ilmu Dalam Membangun Generasi”
Hadirin yang
saya hormati.
Ilmu telah
menjadikan perbincangan dari waktu kewaktu, bahkan ilmu telah menjadikan simbol
kejayaan dan kemajuan suatu bangsa. Hampir tak ada suatu bangsa dinilai maju
kecuali disana ada ketinggian ilmu. hingga hampirmenjadi kesepakatan setiap
bangsa, bila ingin maju harus berkiblat pada negeri yang tinggi ilmunya.
Jadi
bangku-bangku ekolah diduktrin dengan kurikulum negara maju. Tapi sayang, sikap
ambisi meraup dan mengimport ilmu ini berlaku hanya pada masalah duniawi.
Bahkan pikiran sebagian besar kaum muslimin pun tak jauh beda dengan kaum
sekuler. Yang lebih memprihatinkan lagi, sebagian Da’i mempertentangkan tentang
cap intelektual muslim justru menuding kolot kepada orang yang tekung
mempelajari agamanya karena terfitrah oleh kilau dunia. Bukankah kita pernah
mendengar wasiat Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib Radiallahu anhu.
Dunia akan
pergi berlalu, dan akhirat akan datang menjelang dan keduanya mempunyai
anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi
anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini hanya ada amal tanpa hisab (perhitungan)
dan besok hanya ada hisab (perhitungan) tanpa amal.
Akankah kita
membekali diri kita begaikan sibuta ditengah rimba belantara tak tahu apa yang
akan menimpanya. Padahal bahaya itu suatu kepastian yang telah tersedia.
Kaum muslimin
dan muslimat rahimah kumullah.
Akankah kita
bergeliman dalam kebodohan padahal kebodohan itu lambang kejumudan. lalu
tidakkah kita ingin sukses dan jaya di negeri akhirat nanti. lalu apa yang
menghalangi kita untuk segera meraup ilmu agama, sebagaimana kita berambisi
meraup ketinggian ilmu dunia karena tergambar suksesnya masa dean kita.
Kita sadar
bahwa pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada
suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari
generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan generasi
yang lebih baik. Begitu pulasebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu
generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya.
Jika kita
memperhatikan kondisi pada akhir-akhir ini. jelas terlihat adanya gejala krisis
moral di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi komsumsi kita
setiap hari di surat kabar, dan televisi. Perzinhan, aborsi dan kasus kecanduan
nerkobah menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi muda, selain
itu arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, sepeerti mode/gaya hidup
orang Barat telah diadopsi tanpa (filter) dan dijadikan sebagai satu kebiasaan
dan kebanggaan. Betapa banyak generasi kita yang memiliki titel diusia muda,
menguasai perkembangan ilmu yang begitu canggih seperti, komputer, Kimia,
Fisika, matematika, dan masih banyak lagi, ta[pi sayang seribu sayang ilmu
tentang agama dalam persoalan biasa saja seperti mandi wajib, bahkan yang
membatalkan wudhu seperti najis-najis dan sebagainya sama sekali mereka tidak
mengetahuiinya. Nauzubillah Minzalik.
Hadirin kaum
muslimin dan muslimat yang dfimuliakan oleh Allah.
Fenomena ini
hendaknya dijadikan bahan renungan bagi kita apakah selama ibni kita menjaga
diri, keluarga dan masyarakat disekitar kita agar terkena dampak krisis moral
ataukah selama ini kita lupa dan melahirkannya padahal jelas bahwa Allah
memberikan perintah kepada kita dalam firmannya:
Artinya:
Hai
orang-orang yang berimabn, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
(At-Tahrim:6).
Kita harus
mewaspadai gejala ini. Sebab jika tidak, akan menimbulkan dampak buruk bagi
generasi yang akan datang, kita bisa membayangkan seperti apa jedinya generasi
yang akan datang jika generasi sekarang seperti ini, dan inilah yang Allah
gambarkan sebagai generasi buruk, suatu generasi yang akan membawa pada
kehancuran dan ksesatan. Allah berfirman dalam Q.S.Maryam ayat 59 yang artinya:
”Maka datanglah
sesudah mereka, penganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan memenuhi kesesatan. Pada
ayat ini Allah menjelaskan bahwa ada dua karater utama generasi yang buruk
yaitu (menyia-nyiakan shalat) dan (memperturutkan hawa nafsu). Shalat merupakan
amalan utama yang akan mempengaruhi perbuatan yang lain. Dan secara psikologis
orang yang selalu melaksanakan shalat dengan baik. Akan mempunyai pertahanan
dari perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar, hal ini karena jalannya ikatan
batin yang kuat antara hamba dan Rabnya.
Firman Allah:
Artinya:
”Sesunguhnya
shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (At-Ankabut:45).
Kemudian
masalah memperturutkan hawa nafsu, kemana hawa nafsunya condong kesitulah ia
berjalan. generasi seperti ini tidak memperhatikan apakah yang dia lakukan
halal atau haram, dosa tau berpahala yang terpenting bagi mereka tercapai semua
yang diinginkannya dalam hal berpakaianpun yang terpenting ialah mode trendi.
Tidak peduli apakah pakaian itu menutupi aurat atau malah mempertontongkan
aurat. Generasi seperti ini hanya akan membawa kesesatan hidup di dunia dan di
akhirat (نعوذ بالله). Olehnya itu hadirin yang
dimuliakan oleh Allah, persiapan pembentukan generasi yang akan datang mutlak
suatu keharusan yang tidak bisa dibantah lagi, sehingga perlu dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya. Baik yang berkaitan dengan akidah, pendidikannya,
muamalahnya juga yang berkaitan dengan ahlaknya, sehingga pergantian genrasi
yang berlangsung mengahasilkan generasi baru yang lebih baik dari pada generasi
sebelukmya.
Jadi sebagai
kesimpulan bahwa:
1.
Problem yang
terbesar dikalangan ummat ini adalah Al-Jahl biddin, bodoh tentang agamanya.
2.
Tidak akan
terangkat derajat ummat ini menuju sebuah kejayaan kecuali harus bengkit dan
menggali ilmu agama secara benar.
Demikian
ceramah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin
Ya Rabbal Alamin
Wassalamu
Alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar