CINTA
YANG UTAMA
الحمد لله الذي ارسل رسوله بالهدا ودين
الحق ليظهره علي الدين كله وكفا بالله شهيدا والصلاة وسلام على هذا البى الكريم
وعلى اله واصحابه اجمعين. امابعد
Kaum muslimin dan
muslimah yang di muliahkan Allah Swt !
Marilah
senantiasa kita memanjatkan rasa syukur kita kehadirat Ilahi rabbi yang tak
henti-hentinya mencurahkan nikmatnya Iman dan Islam sehingga oleh karena nikmat
kesehatan, nikmat iman dan Islam. Sehingga oleh karena nikmat itu kita sebagai
makhlukNya dapat mengarungi bahtera kehidupan dunia ini dengan penuh
ketentraman dan kedamaian.
Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad Saw
Nabi yang telah merubah kehidupan dunia ini dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang-benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Rasa
cinta yang tertanam dalam diri manusia banyak ragamnya kecintaan seseorang
berbeda antar satu dengan lainnya. Kecintaan ini merupakan hak asasi pribadi,
seperti rasa cinta seorang pria kepada wanita atau sebaliknya. Kecintaan
seseorang kepada wanita atau sebaliknya kecintaan seseorang kepada salah satu
barang perhiasan atau kegemaran laainnyaaaa. Ada yang mencintai suatu barang
yang juga dicintai dan dsukai oleh yang lainnya, apakah itu oleh saudarnya,
keluarganya, sahabatnya, atau oleh orang lain pada umumnya ada juga sebaiknya,
kita mencintainya tetapi orang lain tidak.
Alangkah
bahagianya kalau seseorang mencintai
sesuatu atau perkara yang dicintai juga oleh keluarganya, apalagi kalau
kecintaanya selaras dengan ketentuan agama, cinta seperti itu dapat digolongkan
cinta palsu. Awalnya baik tetapi akhirnya akan membawa akibat yang membahayakan
atau merugikan diri. Sebagaimana ahli hikmah telah menyatakan : “bukanlah
termasuk kebaikan kalau seseorang melakukan kebaikan, tetapi akhirnya mendapat
siksa di neraka.”
Bagi
orang yang mencintai suatu perkara yang baik menurut ketentuan agama ia akan
selamat di akhirat walaupun hidup di dunia penuh dengan kesusahan maka kelak ia
akan mendapatkan skebahagiaan dari Allah Swt.
Hidup
manusia ini tidak akan lepas dari rasa cinta kepada sesuatu yang ada di alam
ini, sebab segala yang ada di alam ini diciptakan Allah Swt agar dimanfaatkan
manusia dan seluruh makhluk.
Allah
Swt telah menyediakan segala sesuatu yang ada di dunia ini bukan untuk
membahyankan atau mencelakakan manusia,
tetapi untuk diambil manfaatnya serta maslahatnya bagi manusia.
Hidup
dan kehidupan manusia pada hakikatnya merupakan ujian bagi dirinya
masing-masing seperti yang
difirmankan
Allah Swt :
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(1)الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Maha
suci Allah yang ditangan-Nya segala kerajaan dan maha kuasa atas segala
sesuatu. yang menjadikan mati dan hidup,
supaya dia menguji kamu, siapa dia maha perkasa lagi maha pengampun. (Q.S
Al - mulk : 1-2)
Barang–barang
yang telah diciptakan Allah SWt. dijadikan sebagai sarana untuk menguji manusia
siapa yang dapat menggunakan dan
memanfaatkan-Nya dengan baik maka ia akan selamat dan mendapatkan kebahagiaan, baik dunia
maupun di akhirat.
Kecintaan
manusia kepada hal yang telah diciptakan Allah itu banyak macamnya yang tidak
bertentangan dengan ajaran agama. Kecintaan itu merupakan fitrah
dari Allah, segala sesuatu yang diciptakan Allah diatas dunia ini
merupakan perhiasan yang harus dicintai, Rasulullah bersabda “ Dunia ini Adalah
Perhiasan”.
Di
dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Saw. banyak keterangan yang menjelaskan bahwa
manusia akan kaku, sebab kalau tidak demikian hidup manusia akan kaku, statis,
tidak kreatif dan tidak dinamis, manusia harus dapat berusaha mencintai segala
ciptaan Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat. Karena itulah cintai yang
utama.
Manusia
harus dapat menjadikan Allah swt sebagai obyek cinta yang utama ketimbang
cinta-Nya.
Kepada
makhluk dunia beserta isinya. Sabda Rasulullah saw yang artinya:
“Tidaklah
disebut beriman salah seorang hamba sehingga ia lebih mencintai Allah dari pada
mencintai ibu-bapak-Nya, anak-anaknya, dan seluruh manusia. (Riwayat
Bukhari ).
Oleh karena itu kita sebagai manusia sudah
seharusnya dapat membedakan mana cinta yang utama dan hakiki, sehingga
kehidupan ini akan suram dan tak ada gunanya tanpa dan menempatkan cinta pada
tempatnya.
Demikian
apa yang dapat kami utarakan, mudah-mudahan ada manfaatnya mohon maaf atas
segala kekurangan terima kasih atas segala perhatian.
Wassalamu Alaikum
wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar